Jogja memang kota istimewa dengan berbagai sebutan yang melekat. Dari kota pelajar, kota budaya hingga kota kuliner. Berbicara kuliner, ada salah satu yang unik dan menjadi ikonik yaitu angkringan. Jika anda pernah mendengar atau mengunjunginya, sebaiknya anda juga tahu fakta menarik angkringan di Jogja.
Tempat dimana bisa isi perut sambil berdiskusi, nongkrong sambil bercengkrama. Ciri khas itulah yang akan anda dapatkan saat berada di angkringan. Selain itu pilihan makanan yang disajikan dengan cara berderet pun akan memanjakan anda, tinggal pilih langsung ambil.
Bahkan di tempat makan yang biasanya berada di pinggir jalan, dalam gang hingga di bawah pohon ini seakan mampu menghapus strata sosial yang ada. Dari mahasiswa, pekerja biasa hingga pegawai negeri dan pengusaha berkumpul jadi satu. Mengobrol bebas tanpa sekat meskipun belum saling kenal.
Namun angkringan yang ada saat ini telah mengalami modernisasi dan perubahan. Yang pada masa lalu orang bisa mengobrol bebas tanpa batas, adanya wifi mulai merubah wajahnya. Walaupun kekuatan aksesnya tidak sekuat internet kantor, anak muda lebih suka main android daripada mengobrol.
Sepintas Sejarah Angkringan
Angkringan diklaim bukan berasal dari daerah Kota Jogja. Meskipun eksistensinya lebih kuat di sana sekarang, banyak pihak yang menilai bahwa angkringan berasal dari daerah Klaten. Sosok Eyang Karso Dikromo dari Desa Ngerangan disebut sebagai pencetus gaya jualan kuliner ini.
Namun ada juga yang mengatakan bahwa angkringan berasal dari Solo. Karena orang yang diajak kerjasama oleh beliau waktu itu adalah orang Solo yaitu Mbah Wiryo. Keduanya memang mulai memperkenalkan gaya jualan angkringan di daerah Solo dengan menu khasnya yaitu terikan.
Karena banyak yang antusias dengan jualan yang dijajakan, akhirnya angkringan dengan cepat meluas di Jawa Tengah tak terkecuali Yogyakarta. Karena masih memiliki hubungan yang kuat antara Jogja-Solo, maka tidak heran jika warga Jogja juga sangat senang dengan gaya jualan angkringan.
Angkringan yang berasal dari bahasa Jawa, angkring memiliki makna bahwa jualan yang dijajakan nangkring atau diatas pundak penjualnya. Sebilah kayu atau bambu nangkring di atas Pundak dengan sebelah kanan dan kiri ada gerobak kecil/ tempat dagangan. Dengan demikian dirasa penjual lebih leluasa membawa dagangannya kemana saja.
Setelah masuk ke daerah Jogja, maka menu yang ditawarkan pun juga semakin beradaptasi. Selain menu utama berupa cemilan dan minuman, di kota pelajar anda akan menemukan angkringan dengan nasi kucingnya. Nasi yang dibungkus kecil-kecil seukuran makanan kucing, biasanya dengan sambal teri atau orek tempe.
Dengan adanya menu angkringan seperti wedang jahe, nasi kucing, dan berbagai macam sate bacem membuat kuliner khas Jogja semakin beragam. Maka tidak mengherankan jika angkringan saat ini lebih identik berasal dari Jogja meskipun diklaim bukan berasal dari sana.
Fakta Menarik Angkringan Di Jogja
Saat anda berkunjung ke angkringan, akan anda temukan sejumlah fakta menarik yang jarang anda temukan di tempat makan lain. Dan berikut beberapa diantaranya :
1. 3 M (Menu, Murah, Meriah)
Hal pertama yang pastinya akan memanjakan setiap pengunjung adalah harga menu yang bisa dikatakan begitu murah. Tidak akan anda temukan tempat makan yang memiliki harga semurah seperti di angkringan. Bahkan dengan membawa uang yang tidak seberapa, anda bisa makan beragam menu makanan. Dari makan nasi, gorengan bahkan juga dapat minuman. Sehingga tidak mengherankan jika banyak wisatawan yang hobi berburu angkringan saat berada di Jogja.
2. Sensasi Makan Dekat Kendaraan
Kota Jogja saat ini semakin padat, maka tak heran jika dijalan banyak kendaraan yang lewat. Saat anda makan di angkringan yang benar-benar tradisional di pinggir jalan, anda akan menikmati sensasi menyantap makanan sambil melihat hilir mudik kendaraan. Atau hanya sekedar mendengar suara mesinnya saja. Mungkin bagi sebagian orang serasa aneh, namun dijamin saat mencoba akan mendapat sensasi tersendiri.
3. Cara Berbaur Dengan Warga Lokal
Bagi anda dari luar daerah Jogja yang belajar atau pindah kesana, makan di angkringan adalah salah satu cara alternatif untuk berbaur dengan warga. Masyarakat Jogja yang memang pada dasarnya ramah dan memiliki sifat terbuka, mudah menerima orang yang suka berbaur daripada diam dirumah. Dengan cara ini pula anda akan mudah mendapat tips beli oleh-oleh saat pulang kampung.
4. Tempat Mendapat Informasi
Hal yang juga akan anda dapatkan saat makan di angkringan adalah anda akan mendapatkan informasi secara gratis. Terlebih informasi terkait daerah Jogja. Jika anda sedang mencari tahu tentang Jogja dan seluk-beluknya, berkunjung ke angkringan adalah langkah yang tepat. Apalagi jika anda bisa berbahasa Jawa, tentu itu menjadi kelebihan bagi anda.
5. Pemecah Skat Egaliter
Sebagaimana disinggung diatas tadi. Adanya angkringan memang begitu menarik. Karenanya skat antara kaya dan miskin, pejabat atau orang melarat seakan hilang begitu saja. Siapapun yang makan dan nongkrong di angkringan seakan menjadi sama. Sama-sama manusia yang senang berbagi cerita dan bersosial.
6. Makan Sekaligus Berwisata
Terakhir dari menariknya angkringan di Jogja adalah anda dapat melakukan dua hal secara bersamaan, yaitu makan dan berwisata. Di angkringan akan anda temukan banyak keunikan, dari makanan yang disajikan hingga cara pelayanan. Bagi anda yang jeli, anda akan serasa berwisata baik budaya maupun filosofi.
Itulah fakta menarik yang akan anda temukan. Saat anda berkunjung ke Jogja tak lengkap rasanya jika tak mampir ke angkringan. Selain sebagai sentra produsen batik Jogja, adanya angkringan juga semakin menguatkan kota ini sebagai kota kuliner.
Selain beberapa fakta diatas, tentunya masih banyak fakta menarik lainnya. Tergantung orang yang mengamati. Semakin cermat seseorang maka akan semakin banyak menangkap fakta menarik tentang angkringan. Jadi menu apakah yang anda suka jika pernah berkunjung?