Pathuk Jogja, Ternyata Nama Kampung

Pathuk Jogja-Kota Yogyakarta, selain terkenal dengan kuliner gudegnya juga terkenal akan kue oleh-oleh khasnya yakni bakpia. Bakpia adalah kue berbentuk bulat pipih yang terbuat dari adonan tepung terigu yang diberi isian kacang hijau tumbuk yang dicampur dengan gula. Bakpia bisa dengan mudah kamu temukan di hampir semua tempat penjual oleh-oleh yang ada di sudut-sudut kota Yogyakarta.

Tapi tahukah kamu kalau pusat pembuatan bakpia ini ada di satu kampung yang bernama Kampung Pathuk yang berada di Kelurahan Ngampilan, Kecamatan Ngampilan, DIY. Nama bakpia pathok (pathuk) yang terkenal diambil dari nama Kampung Pathuk yang menjadi pusat bakpia legendaris di Yogyakarta.

Bakpia awalnya merupakan kue dari China. Di China kue ini bernama Tou Luk Pia yang artinya kue pia alias kue kacang hijau. Bakpia mulai diproduksi di Kampung Pathuk sejak tahun 1948. Namun saat itu peminatnya masih sangat sedikit. Baru pada tahun 1980-an bakpia di Kampung Pathuk mulai berkembang. Waktu itu bakpia hanya dijual secara eceran dan dikemas dalam besek pandan atau anyaman bambu.

Pada tahun 1990-an bakpia mengalami masa kejayaan karena mulai banyak wisatawan yang mengenal bakpia sebagai salah satu oleh-oleh khas Yogyakarta. Di Kampung Pathuk pun semakin banyak produsen bakpia sehingga mereka nama merek bakpia mereka berdasarkan nomor rumah agar lebih memudahkan pembeli mengingatnya. 

pathuk jogja
Gambar : plang kampung pathu, sumber : wordpress.com

Baca Juga : Tips Memilih Hotel Saat Berlibur Bersama Keluarga

Warga Kampung Pathuk sangat lekat dengan produksi panganan khas Yogyakarta tersebut. Produksi bakpia di kampung ini tersebar di empat RW, diantaranya RW 004, RW 005, RW 007 dan RW 008. Beberapa produk bakpia terkenal antaranya Bakpia Pathok 25 dan Bakpia Pathuk 75, ternyata angka produk itu merujuk kepada nomor rumah yang memproduksi bakpia tersebut. 

Bakpia saat ini sudah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Tersedianya berbagai varian rasa merupakan salah satu contoh perkembangan yang sangat mencolok. Umumnya rasa kacang hijau, sedangkan sekarang terdapat beberapa rasa lainnya seperti coklat, keju, durian, green tea dan lain sebagainya. 

Meski bakpia sudah banyak dijual di berbagai pusat oleh-oleh di Yogyakarta, tapi jika kamu membelinya langsung di Kampung Pathuk harganya bisa lebih murah. Harga bakpia yang dijual di pusat oleh-oleh biasanya harganya Rp 30.000-Rp 45.000 per kotak yang berisi 15 biji-20 biji.

Namun, jika kamu membelinya langsung di Kampung Pathuk harganya bisa Rp 25.000- 35.000 perkotak. Kamu juga bisa sekalian berwisata di Kampung Pathuk ini karena kamu bisa melihat langsung bagaimana proses pembuatan bakpia sebelum akhirnya dijual dan kamu bisa membeli bakpia yang masih fresh from the oven alias bakpia yang baru saja matang dan keluar dari oven.

pathuk jogja
Gambar : petunjuk tempat, sumber : laraswati.com

Di Kampung Pathuk, kamu akan disambut dengan deretan toko dan gerai bakpia. Kondisi ini membuat Kampung Pathuk dipadati oleh wisatawan saat weekend dan musim liburan. Ada yang unik dari bakpia yang ada di sini JBers. Jika kamu melihat kemasan kotak bakpia yang dijual, kamu pasti akan menemukan angka seperti Bakpia 75, Bakpia 51, dan sebagainya.

Baca Juga : Bisnis Online Paling Populer di Jogja

Angka yang ada di kemasan kotak bakpia ini merupakan nomor rumah produsen bakpia. Jadi, kalau kamu sudah merasa cocok dengan satu merek bakpia, kamu tinggal melihat nomor yang tertera dalam kemasan kotak bakpia dan datang langsung ke produsen bakpia dengan mencari nomer rumah produsen tersebut.

Tapi selain bakpia Pathuk Jogja, batik juga menjadi salah satu oleh-oleh khas Jogja. Batik juga menjadi fashion yang sangat dicari bagi siapapun yang mendatangi Jogja, salah satunya batik Jogja motif Nitik. Batik yogyakarta motif nitik sebenarnya berasal dari pengaruh luar negeri yang berkembang di pantai utara laut Jawa, sampai akhirnya berkembang pula di pedalaman menjadi suatu motif yang sangat indah.

pathuk jogja
Gambar : bakpia, sumber : brojajan.blogspot

Pada saat pedagang dari Gujarat datang di pantai utara pulau Jawa, dalam dagangannya terdapat kain tenun dan bahan sutera khas Gujarat. Motif dan kain tersebut berbentuk geometris dan sangat indah, dibuat dengan teknik dobel ikat yang disebut “Patola” yang dikenal di Jawa sebagai kain “cinde”. Warna yang digunakan adalah merah dan biru indigo.

Selain terdiri dari bujur sangkar dan persegi panjang, Nitik dari Yogyakarta juga diperindah dengan hadirnya isen-isen batik lain seperti, cecek (cecek 7, cecek 3), bahkan ada juga yang diberi ornamen batik dengan memasukkan Klowong maupun Tembokan, sehingga penampilannya baik bentuk dan warnanya lain dari motif Jlamprang Pekalongan.

Batik yogyakarta motif nitik menggunakan warna indigo, soga (coklat) dan putih. Seperti motif batik yang berasal dari Kraton lainnya, motif Nitik kreasi Kraton juga berkembang keluar tembok Kraton. Lingkungan Kraton Yogyakarta yang terkenal dengan motif Nitik yang indah adalah Ndalem Brongtodiningrat.

Pada tahun 1940, Brongtodiningrat pernah membuat dokumen diatas mori berupa batik kelengan dan lima puluh enam motif Nitik. Sejak kira-kira tahun 1950 sampai saat ini, pembatikan yang membuat batik Nitik adalah Desa Wonokromo dekat Kotagede.

Nah buat kalian yang akan berkunjung ke Jogja selalu siapkan segala kebutuhan dari pakaian, peralatan mandi hingga obat-obatan yang bisa anda beli di toko herbal salah satunya. Jangan lupa juga ya membawakan oleh-oleh untuk orang-orang tersayang, seperti Bakpia Pathuk Jogja dan seragam batik untuk keluarga kamu dirumah. Semoga bermanfaat dan terimakasih.

Tinggalkan komentar