Jogja memiliki makanan dan jajanan yang cukup banyak dan memiliki cita rasa yang beragam dari manis, pedas, hingga gurih. Ketika berkunjung ke Jogja tentunya tidak akan sulit menemukan makanan khas Jogja, karena hampir disetiap sudut dari kota Jogja bisa ditemui beraneka ragam makanan dan jajanan khas Jogja.
Tetapi jika ingin menemukan makanan dan jajanan khas Jogja secara cepat atau tanpa berkeliling, bisa secara langsung mengunjungi pusat kota Jogja seperti Malioboro, Pasar Beringharjo, Pusat oleh-oleh, dan Pasar Tradisional lainnya yang ada di Jogja.
Ditempat-tempat seperti itu, makanan dan jajanan khas Jogja mudah untuk didapatkan dan bisa dinikmati secara langsung, dibawa pulang untuk dinikmati di rumah, atau bisa juga dijadikan oleh-oleh untuk dibawah pulang ke daerah asal jika berkunjung Jogja.
Berikut ini beberapa jajanan khas Jogja yang bisa dijadikan cemilan atau oleh-oleh diantaranya:
1. Bakpia
Bakpia merupakan jajanan khas dari tiga daerah di Jawa Tengah yaitu Jogja, Solo, dan Semarang dari ketiga daerah tersebut memiliki ciri khas bakpianya masing-masing, yang membedakan biasanya dari tekstur dan adonan bakpia.
Bakpia Jogja memiliki tekstur yang lembut dan isian yang bermacam-macam mulai dari cokelat, keju, kacang ijo, ubi ungu, durian, dan masih banyak lagi. Sering dengan perkembangan zaman bakpia Jogja mengalami banyak variasi dari isian hingga yang terbaru adalah bakpia kukus.
Jajanan ini sangat popular dan menjadi favorit bagi wisatawan dan masyarakat lokal untuk dijadikan oleh-oleh dan juga cemilan untuk mendampingi teh atau kopi dikala menkmati pagi atau sore.
2. Geplak
Geplak jajanan khas Jogja yang berwarna-warni merupakan jajanan yang bahan dasarnya dari tepung ketan, gula pasir, dicampur dengan kelapa, dan diberi tambahan pewarna makanan. Rasanya yang manis dan memiliki tekstur yang mudah untuk digigit membuat jajanan ini bisa juga dijadikan cemilan dan oleh-oleh.
Waktu penyimpanan jajanan ini bisa tahan lama asalkan penyimpananya ditempat yang benar seperti lemari pendingin dan ditempat yang tertutup seperti wadah atau toples, sehingga bisa dinikmati kapan saja dan tanpa perlu khawatir jajanan ini cepat rusak.
3. Lupis
Lupis atau lopis adalah jajanan khas Jogja yang terbuat dari tepung beras dan dibungkus daun pisang biasanya berbentuk seperti lontong (silinder) atau bisa juga berbentuk segitiga. Jajanan ini biasanya disajikan dengan kelapa muda parut dengan gula merah cair yang di berikan di atas lupis.
Rasanya yang manis dipadu dengan lembut dan lengketnya lupis ketika digigit membuat jajanan ini sering dijadikan sarapan pagi bagi masyarakat lokal dan penjual jajanan ini biasanya ditemukan pagi hari di pasar tradisional.
Lupis jarang dijadikan oleh-oleh dikarenakan tidak dapat bertahan lama jika disimpan atau dibawa pada saat perjalanan jauh. Jadi jika ingin menikmati jajanan ini bisa dinikmati secara langsung dan hindari menyimpannya terlalu lama karena akan merubah cita rasanya.
4. Geblek
Geblek merupakan jajanan ringan khas Jogja dan cocok dijadikan cemilan, berbahan dasar dari tepung tapioka, berwarna putih, dan memiliki tekstur kenyal. Jajanan ini disajikan biasanya menggunakan saus kacang sebagai pedampingnya.
Jika dilihat sekilas jajanan ini terlihat seperti geplak atau cireng (makanan khas bandung), tapi yang membuatnya berbeda adalah bentuknya seperti angka 8 dan memiliki cita rasa yang gurih dan nikmat. Bisa juga menjadi oleh-oleh karena jajanan ini memiliki sifat tahan lama.
Untuk menemukan jajanan ini tidaklah sulit ditambah dengan mudahnya distributor tapioka membuat jajanan ini masih tetap dibuat dan dijual, sehingga masih mudah menemukan jajanan ini di pasar tradisional atau warung yang menyediakan jajanan pasar.
5. Yangko
Yangko jajanan khas Jogja terbuat dari tepung ketan, berbentuk kotak, bewarna-warni, dan diatasnya ditaburi dengan gula halus. Jajanan ini sangat cocok menjadi cemilan dan bisa juga menjadi oleh-oleh. Jajanan ini memiliki tekstur kenyal mirip seperti kue moci dan varian rasa yang beragam seperti strawberry, durian, melon, dan masih banyak lagi.
Untuk menemukan jajanan ini bisa ditemukan di daerah kota gede atau pusat oleh-oleh, jadi tidak sulit mencari jajanan ini di kota Jogja. Dari tampilan yangko hampir mirip dari segi bentuknya dengan jajanan khas Jakarta yaitu, geplak betawi yang membedakan hanya bahan yang digunakan dimana, geplak betawi menggunakan kelapa yang dicampur langsung dengan bahan utamanya.
6. Jenang (bubur)
Jenang atau bubur adalah jajanan yang banyak peminatnya selain rasanya yang manis, lembut, dan terdapat banyak varianya mulai dari sum-sum, kacang ijo, candil, gempol, mutiara, dan ketan hitam.
Biasanya disajikan dengan cara dicampur atau bisa juga sesuai dengan selera, ditambah dengan gula merah dan santan yang membuat cita rasa jenang manis dan gurih. Untuk menemukan jajanan ini sangat mudah, biasanya bisa ditemukan di pasar tradisional atau pinggiran jalan di kota Jogja.
Untuk jenang hanya bisa dinikmati secara langsung atau tidak bisa dijadikan oleh-oleh, karena jenang merupakan makanan yang cepat rusak atau basi jika tidak segera dikomsumsi.
7. Cenil
Cenil adalah jajanan khas dari pulau Jawa berbahan tepung beras, dari setiap daerah memiliki ciri khas masing-masing. Cenil Jogja memiliki ciri khas yaitu, rasanya yang tidak terlalu manis dan kenyal. Jajanan ini hampir sama juga dengan lupis, yang membedakan hanya tekstur dan juga toping tambahan seperti gula merah dan parutan kelapa muda.
Biasanya disajikan tanpa gula merah hanya ditaburi parutan kelapa muda, tetapi bisa juga menggunakan gula merah sesuai dengan selera, jika suka dengan rasa yang manis. Untuk menikmati jajanan ini tidaklah sulit karena sudah banyak yang menjualnya di Jogja dan bisa ditemukan di pasar tradisional dan pinggir jalan.
Untuk jajanan cenil tidak bisa untuk dijadikan oleh-oleh dan untuk menikmatinya disarnkan secara langsung, karena jika disimpan terlalu lama akan mempengaruhi cita rasa dari cenil.
8. Cokelat Monggo
Jajanan ini sangat terkenal dan merupakan cokelat lokal khas Jogja, tak heran jika banyak yang membelinya baik untuk dijadikan cemilan atau bisa juga dijadikan oleh-oleh. Perbedaan cokelat monggo dengan cokelat pada umumnya adalah biji kakao yang digunakan adalah biji kakao dari petani lokal di daerah jawa, sumatera, dan Sulawesi.
Terdapat beberapa varian rasa seperti Caramello, White Chocolate, Macademia, dan Marzipan. Cita rasa dari cokelat ini tidak kalah dengan cokelat branded, dimana rasa yang diberikan merupakan rasa yang premium dan tidak terlalu manis. Sehingga cocok bagi yang tidak terlalu menyukai rasa yang manis.
Untuk membeli cokelat monggo bisa datang langsung ke kedainya di kotagede atau dapat membelinya di outlet terdekat seperti Mirota Batik, Mirota Kampus, Museum Jawa Klasik Ullen Sentanu, dan beberapa konter Circle-K dan jarang ditemukan di pusat oleh-oleh di Jogja.
Sekian informasi yang dapat saya sampaikan semoga bisa bermanfaat dan berguna tentunya, jagan lupa juga membca artikel lainnya yang ada di website ini dan Terimakasih telah membaca.