Siapa yang tidak tahu gudeg. Gudeg adalah salah satu kuliner wajib Jogja yang harus diicipi. Kuliner daerah satu ini tidak pernah sepi penggemar sebab rasanya sudah memikat banyak lidah untuk kembali dan kembali menikmatinya.
Disamping menjadi kuliner wajib Jogja, sejarah gudeg sendiri memiliki kisah yang sangat menarik untuk disimak. Dikatakan bahwa kemunculan gudeg bersamaan dengan terbentuknya Jogja itu sendiri. Bahkan sebelum Jogja sendiri terbentuk.
Tepatnya sejarah gudeg dimulai pada abad ke-16, ketika prajurit Kerajaan Mataram membabat hutan belantara dan membuatnya menjadi pemukiman. Ketika prajurit sedang membersihkan satu per satu pohon yang ada. Mereka mendapati bahwa hutan tersebut banyak tumbuh pohon nangka dan kelapa.
Para prajurit kemudian mencoba memanfaatkan nangka dan kelapa yang ada untuk dimasak dan dimakan. Prajurit Mataram menuangkan semua nangka dan santan kelapa yang ada kedalam kuali logam besar yang kemudian dimasak sambil diaduk.
Sebelumnya, gudeg bukanlah nama yang diberikan untuk masakan nangka muda ini. Dulu, orang lebih mengenalnya dengan nama hangudek yang berarti mengaduk. Hangudek diambil menjadi nama makanan ini karena cara memasaknya yang perlu terus diaduk dalam kuali besar.
Seiring waktu, pelafalan hangudek berubah menjadi gudek dan hingga kini nama gudek banyak dikenal. Makanan yang dulunya hanya disantap oleh kalangan prajurit itu, lambat laun juga diikuti oleh masyarakat umum dikarenakan bahan yang mudah dijumpai dan rasanya yang nikmat.
Dulu gudeg hanyalah sayur nangka dengan santan dan bumbu-bumbuan lainnya. Kemudian oleh masyarakat ditambahkan pula dengan lauk lain seperti tempe dan tahu, atau daging ayam dan telur untuk kalangan yang lebih mampu.
Lambat laun gudeg mulai banyak dikenal di banyak daerah. Akhirnya pada sekitaran tahun 1970 – 1980, Jogja mulai mengkhususkan penganan tersebut menjadi kuliner wajib Jogja dan banyak menjualnya. Kala itu penjualan di sentralkan di Jalan Wijilan. Dan salah satu warung gudeg yang masih buka di sana hingga kini adalah Yu Djum.
Meskipun gudeg sudah jadi kuliner wajib Jogja yang harus dicoba ketika di Jogja, Anda bisa menjumpainya di banyak daerah lain diluar Jogja. Rasa gudeg pun disesuaikan dengan lidah tiap daerah. Jika cita rasa asli gudeg adalah manis, beberapa daerah membuatnya lebih pedas atau asin.
Kuliner Wajib Jogja Yang Mengudara
Jika diminta menyebutkan kuliner khas Indonesia, masyarakat mancanegara mungkin akan kesulitan mau menyebut apa selain rendang. Namun kini, masyarakat internasional sudah banyak tahu tentang makanan-makanan khas Indonesia.
Hal ini terjadi beriringan dengan maraknya festival makanan Indonesia yang diadakan di banyak negara. salah satunya adalah festival jajanan Singapura yang diadakan di World Street Food Congress (WSFC). Dengan adanya festival makanan besar ini, Indonesia bisa mengenalkan banyak makanannya ke seluruh dunia.
Beberapa makanan yang ikut dipromosikan disini salah satunya adalah Gudeg Yu Nap, Ayam Taliwang Bersaudara, dan Kupat Tahu Gempol.
Gudeg yang merupakan kuliner wajib Jogja kini mengudara hingga ke mancanegara. Citarasa nya diterima oleh banyak orang. Bahkan di Melbourne, Australia, berdiri restoran tradisional pertama bernama Warung Gudeg yang menyajikan makanan tradisional tersebut.
Rekomendasi Gudeg Kuliner Wajib Jogja
Jika Anda berkunjung ke Yogyakarta dan bingung hendak singgah di warung gudeg mana, atau Anda adalah mahasiswa Jogja yang bosan dengan angkringan dan ingin mencoba gudeg, berikut adalah rekomendasi warung gudeg yang bisa Anda coba :
1. Gudeg Yu Narni
Gudeg Yu Narni menjadi salah satu gudeg terenak yang ada di Jogja. Menu rekomendasinya adalah gudeg kering yang disiram santan areh.
2. Gudeg Bu Djuminten
Gudeg Bu Djuminten merupakan salah satu warung gudeg tertua yang ada di Jogja. Meski begitu, rasa yang diberikan tetap sama. Gudeg basahnya sangat terkenal. Dengan sambel krecek dan kacang tholo yang pedas.
3. Gudeg Song Djie (01) Bu Atmo Godean
Gudeg satu ini juga legendaris. Tahu tempe, sambel krecek, telur ghodok, dengan ayam suwir berpadu lezat bersama gudeg basah dan siraman areh. Lokasinya berada di Jl. Kayi Moji No. 104. Berdekatan dengan klinik dokter gigi jogja terpercaya, Joy Dental.
4. Gudeg Bu Ahmad
Gudeg Bu Ahmad. memiliki keunggulan yang sama dengan warung gudeg ternama lainnya. Gudeg Bu Ahmad bisa menjadi salah satu destinasi untuk mencicipi gudeg basahnya yang nikmat.
5. Rumah Makan Gudeg Sagan
Rumah Makan Gudeg Sagan. Yang satu ini punya konsep tempat yang unik. Penjualan gudeg juga dibarengi dengan menu lain seperti bubur. Anda bisa menikmati gudeg dan bubur khasnya baik secara indoor maupun outdoor.
6. Kuliner Wajib Jogja Gudeg Pawon
Gudeg Pawon punya keunikan di pengolahan gudegnya lho. Yakni penggunaan tungku kayu bakar. Hal ini merupakan salah satu cara penjagaan citarasa dan tradisi keluarga pertama. Gudeg Pawon dinamai demikian karena tempat pengambilan makanan adalah di pawon / dapur.
Anda tidak perlu khawatir lagi dengan kualitas dan citarasa nya. Sudah banyak youtuber dan penulis yang mengulas Gudeg Pawon dan bagaimana gudeg mereka ludes dengan cepat.
7. Gudeg Yu Djum
Sempat disinggung sebelumnya tentang sejarah gudeg. Yu Djum adalah warung gudeg sudah ada sejak gudeg pertama kali digalakkan dan masih berdiri hingga kini. Resepnya masih orisinil dari pembuat pertama. Gudeg Yu Djum adalah ikon Jogja selain tugu dan malioboro.
8. Gudeg Bu Tinah
Jika Anda menginginkan kesan yang berbeda ketika memakan gudeg pada umumnya, datanglah ke Gudeg Bu Tinah! Sebab, cita rasa yang dihadirkan disini bukanlah seperti gudeg biasa yang manis dan gurih, melainkan pedas nan menantang selera. Saking pedasnya, Gudeg Bu Tinah juga dijuluki Gudeg Mercon.
Nah, itulah ulasan singkat mengenai sejarah perjalanan gudeg menjadi kuliner wajib Jogja dan beberapa warung rekomendasi yang menjual gudeg. Kunjungi website kami untuk mendapatkan informasi menarik lainnya.[]